Kamis, 31 Oktober 2013

SHOOT UP

This story original from @imNPS
Sebenarny ini cerita udah lama dan ini sebenarnya tugas waktu kelas X disuruh buat cerpen dan saya baru pertama kali buat cerpen-cerpen kek gini dan gini deh jadinya Maaf kalo tidak jelas ._.v

●●●HAPPY READING●●●

SHOOT UP

Ramai. Itulah kata yang pas untuk menggambarkan suasana dijam istirahat sekolah itu. Banyak dari mereka memanfaatkan waktu istirahat yang ada untuk mengisi perut mereka yang kosong, atau hanya sekedar berbincang-bincang dan bermain-main. Lain halnya dengan dua orang gadis yang sedang bersembunyi dibalik tembok –Jenny dan Hany- . Jenny yang kelihatannya sedang serius mengambil gambar hingga tak menyadari bahwa gadis yang berambut bergelombang yang berada disamping belakangnya itu sedang bersusah payah menutup hidungnya.
“Jenh lu kentuth ya? Menyengath banget” kata Hany sambil mentup hidung dengan dua jarinya. Merasa diajak bicara Jenny pun menengok ke belakang.“Gue kagak kayak lu yang suka kentut sembarangan !” ujar Jenny sekenanya dan melanjutkan aktivitasnya yang sempat terganggu akibat perkataan Hnny.“Apa? Enak aja! Lah, kalo manusia kagak ken─” belum sempat Hany menyelesaikan kata-katanya Jenny tiba-tiba memotong. “Diam,Berisik!” Hannya yang merasa diabaikan menggerutu kesal,kenapa sahabatnya ini benar-benar menyebalkan.  “Jen ,lu liat apa sih?” tanya Hany kepo dan ikut mengintip. “Asatag,Jen! Ngapain lu liat Om-om yang gembrot kek  gitu. Selera lu makin parah aje” cerocos Hany heboh yang membuat Jenny kesal. Bukannya melihat dilapangan basketnya , Hany malah melihat om-om tukang kebun yang kebetulan sedang melintas didekat tembok. “Gue kagak liatin om-om itu,Bodong!” pekik Jenny sambil menjitak jidat Hany karena saking keselnya. “aw─” ucap Hany sambil mengusap-usap jidatnya. “Itu noh!” seru Jenny sambil narik kepala Hany ke pemandangan yang benar. “Lumayan” gumam Hany yang masih bisa didengar oleh Jenny. “apa?” . “Tinggi,putih,mancung,tapi sayang jidatnya bisa dipake buat lapangan basket hahaha” kata Hany mengejek. Jenny yang tidak terimapun memukul Hany. #BUK#. “Yak! Lu tau jidat gue tu mahal gaada duanya jadi jangan seenak jidat lu mukul-mukul gue,huh!” protes Hany sambil mengusap-usap jidatnya yang udah dipukul Jenny dua kali. “Dari pada berisik,lu cari juga deh sapa tau ada yang nyantol. Itung-itung buat cadangan haha” canda Jenny. “aish,dasar. Udah yo kekelas 10 menit lagi masuk” ajak Hany yang sebenarnya  sudah tidak betah berdiri seperti penguntit. “Ben─” . “udah ayo gue lewatin deh kelapangan basket,lagian ada si R kekeke~” ajak Hany sambil tertawa menarik Jenny. “hu,dasar!” kata jenny sambil menoyor kepala hany dan tertawa,sedangkan Hany hanya melemparkan dead glarenya saja,seperti biasa mungkin ia sudah tidak mood lagi berbicara.
    Disepanjang koridor mereka asik bersendau gurau tanpa melihat keadaan sekitarnya. Seketika #Buk# . #gak.elit.banget-__-“#
“Aw─ peong! Kenapa slalu gue!” umpat Hany merasa sial hari ini -_-“. Jenny yang tahu kejadiannya tak berniat membantu sahabatnya yang masih mengumpat-umpat tidak jelas. “eh? Sorry-sorry─” ucap seseorang.  Hany yang merasa agak familiar dengan suara itupun mendongak dan terkejut. “kamu?” ucap Romy setengah kaget dan segera membantu Hany berdiri. “tidak papa? Ga ada yang lecet kan?” ucap Romy perhatian. Sebenarnya,Romy sedikit tertarik dengan hany karena sering memergoki hany sedang memperhatikannya tapi ia pura-pura tidak tahu. “Ga kok.gak papa. Thanks” ucap Hany jadi kalem . “Oya namamu siapa?” tanya Romy pada Hany yang sedang bengong. “hey?” . “Eh? Samiem!” Hany yang tersadar langsung membekap mulutnya dan merutuki kebodohannya. Sedangkan, Jenny yang menyaksikan hanya terkikik geli bahkan jika tidak ia tahan mungkin sudah tertawa terbahak-bahak akibat tingkah Hany. “Hah” ujar Romy bengong. “Eh,Sorry aku duluan ya” pamit Hany malu dan segera berlari menuju kelas tanpa menunggu jawaban Romy.
“Namanya Hany,Rom.” Sahut Jenny masih menahan tawa,Romy yang masih terbengong-bengong pun sadar . “Mau minta nomer hapenya gak?” tawar Jenny terkikik . “eh? Emang boleh?” . “Ga ada yang nglarang orang masih jomblo haha” jawab Jenny sambil nyerahin nomer Hany ke Romy “Thanks Jen!” . “eh lu tau nama gue?” tanya Jenny kaget . “tau lah. Hany dan Jenny siapa yang gak tau nama itu” kata Romy asal . “sejak kapan gue ma hany terkenal? Wah jangan-jangan─” belum sempat Jenny mau kepoin Romy, Romy sudah ngilang entah kemana. Ia pun hanya komat kamit tak jelas dan segera menyusul Hany kekelas dan tidak sabar mau mengejek Hany secara habi-habisan :D
    Sebulan berlalu, Hany dan Romy semakin dekat. Tak jarang mereka selalu pulang dan jalan bareng. “Jen kenapa lu gak usaha sih? Hanya memandang dari jauh mulu ga bakal ada yang namanya peningkatan tau!” kata Hany membuat Jenny yang tadinya fokus membaca novel beralah memandang Hany heran. Tapi pandangannya kembali terfokus pada novel yang ia baca “Gue cewek,masak iya deketin cowok,ogah males”  kata Jeny tanpa mengalihkan pandangannya. “cieee jejen ihir” sahut Romy tiba-tiba yang sekarang sudah ada tepat didepan mereka,tepatnya didepan Hany. “Nape lu? Encok? Ga jelas banget!” tanya Jenny heran.iapun menutup novelnya dan tak berniat lagi membacanya akibat gangguan dari dua couple ember itu –Romy&Hany- . “Bentar ya Jen. Gue lagi males debat ama lu . Diem aja disituga gak usah ganggu . Gue ada urusan penting” . “Ehm,Han aku mau ngomong bentar” kata Romy sambil menggenggam tangan Hany. “kalo sama gebetan udah deh sok lembut.tskkk!” gumam Jenny yang entah sejak kapan sudah berganti bermain dengan android putih kesayangannya. Rommy yang mendengar pun hanya bisa melotot “ape lu kate?” . “Kagak udah sono buktiin gentlenya!” jawab Jenny cuek. Hanya yang bingung dan tak mengerti dengan pembicaraan antara dua orang itupun hanya diam dan melihat sekilas tangannya yang ternyata digenggam oleh Rommy, Ia pun tertunduk dan sedikit malu. “Hany,mau gak jadi pacarku? “ tanya Romy to the point sambil nyodorin coklat kesukaan Hany. “Hanya coklat?” sahut Jenny yang membuat suasana yang tadinya romantis menjadi hening krik-krik(?). “Hany mintanya coklat. Yaodah gue bawaan coklat doang!” Seketika terdengar teriakan riuh dari arah lapangan ternyata temen-temen Romy juga pada nonton. “Trima!Trima!Trima!─”  Hany yang udah merah tomat bahkan mirip kepiting rebus hanya bisa mengangguk malu dan menerima coklat itu. Romy yang melihat pernyataan cintanya diterima akhirnya jingkrank-jingkrak gaje. Teman-teman Rommy yang melihat nya pun hanya tertawa melihat kelakuan Romy dan satu persatu kembali kelapangan buat bermain basket sedangkan Jeny yang melihat itupun hanya geleng-geleng kepala “Dasar ! Pj nya jangan lupa coy!” membuat Rommy menghentikan aktivitas jingkrak-jingkraknya.-___-“. “Hey Ren!!” panggil Hany ke Reno . Reno yang  sedang mendrabble bola pun berhenti dan menoleh ke arah mereka bertiga. Jeny yang berada disamping Hany sudah merasakan hawa-hawa yang tidak enak jika sudah seperti ini. “Jenny nunggu kamffttt─” belum sempat Hany melanjutkan kata-katanya Jenny udah dulu membekap mulut ember si Hany. Romy yang melihat dan mengerti akhirnya juga ikut-ikutan ember. “Bro Jenny nunggu elu. Lu juga suka sama Jenny kan? Udah tembak aje napa jangan lama-lama ntar keburu ilang haha” . Seketika suara menjadi riuh . “Tembak! Tembak!Tembak! Shoot up! Shoot Up! “. Jenny yang mendengarnya hanya bisa melemparkan deadglarenya ke dua couple ember itu dan mati kutu kemudian menunduk malu . Sedangkan  Romy & Hany hanya bisa cengar-cengir sambil mengangkat jarinya menjadi bentuk V ke Jenny dan Reno.  Sedangkan Reno yang melihat tingkah mereka bertiga ditambah dengan perkataan Rommy tadi hanya bisa tersenyu-senyum tak jelas dan semuanya tertawa melihat tingkah mereka berempat tersebut.

=END =
=THANKS FOR READING =
=RCL PLEASE=

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini